BAB
III
ANALISA
SISTEM BERJALAN
3.1 Profile Perusahaan
3.1.1
Riwayat
Perusahaan
PT CWD Costum Design
adalah salah satu clothing pakaian asal karawang dengan kapasitas produksi yang
terus meningkat setiap tahunnya. Sejarah pun mengawali clothing ini, berawal
dari sekolah dasar SD N 1 KUTA AMPEL BATU JAYA adalah bagian dari sejarah itu,
bermula saat Carwadi mulai menyukai musik, mulai senang bernyanyi. bersama
sahabat, kita, sahabat sejati adalah lagu yang sering dia nyanyikan bersama,
dan, sebuah kisah klasik, yang tidak luput juga dendangkan, ketika beranjak ke
sekolah menengah pertama, SMP N 9 KARAWANG mulai dari pejantan tangguh, yang
menemaninya, dan ketika memiliki rasa, pemuja rahasia lalu hadir seakan ingin
mengungkapkan apa yang dia rasakan. Tapi setelah mengetahui ternyata orang yang
dia suka sudah mempunyai pasangan, generasi patah hati itu yang menemani
keterpurukannya bersama lagu ketidakwarasan padaku dari Sheila On 7.
Dan mulai beranjak
menuju sekolah menengah kejuruan di SMK BINAKARYA 1 KARAWANG, dan mulai
mengenal cinta, lagu radio pun yang selalu menemani dirinya, karena waktu itu,
radio popular saat itu untuk kita bisa berkirim salam. Dan disana dia sempat
merasa menyesal mengapa masa-masa putih biru terlalu singkat, karena dia pun
merasa masih belum terlalu banyak
menemukan disana, yang terlewatkan, dan kemudian menemaniku.
Setelah lulus dan
mulai bekerja di sebuah perusahaan PMA korea, sebagai design engineer pada
tahun 2009 di PT. ART MOLD INDONESIA, dia mulai tertarik dan menyukai hal yang
berbau dengan fashion, meskipun dia tidak mempunyai basic tersebut, tapi dia mulai punya mimpi suatu saat nanti dia
bisa memiliki brand fashion, dan memiliki
store di paris. Diwaktu senggang saat istirahat dia mulai belajar membuat
t-shirt gambar gambar, yang dia lihat masih sangat kaku. Setahun pun berlalu,
dia belajar-belajar dan belajar, sampai pada akhirnya dia mencari tempat
pembuatan baju yang sesuai dengan keinginannya.
Dan akhirnya dirinya
pun membuat satu baju dengan sistem stansfer
paper, dan dia sangat bangga dengan itu. Tetapi setelah beberapa kali di
cuci, gambar di baju mulai rontok, dan dia penasaran apa penyebabnya, barulah
saat itu dia mengenal adanya sablon manual, dan mulai belajar melalui internet.
Di sekitar tahun 2010, dia mulai membuat design logo dan memikirkan nama apa yang
akan digunakannya, dan akhirnya dia menggunakan nama belakang nama perusahaan
dan nama band idolanya, yaitu PT. CWD
Costum Design dengan nama brand clothing nya #dieartseven yang menjadi awal karir beliau.
Di tahun 2011, dia
mencoba mengirimkan lamaran ke 3 PMA Japan, dan ketigannya pun diterima semua. Tetapi dia
harus memilih salah satu dari itu, yaitu dengan memutuskan bergabung di PT. KYORAKU
BLOWMOLDING INDONESIA sebagai design engineer, namun menurutnya pekerjaan itu
lebih tepatnya disebut sebagai R&D. Meskipun dia masuk hanya dengan ijasah
SMK, sedangkan dipersyaratanya minimal D3, dia sangat bersyukur karena
disinilah dia bisa memulai serius dengan cita-citanya. Mengenal apa saja yang
dibutuhkan, mencari bahan baku, serta membuat baju langsung oleh dirinya
sendiri.
Tahun 2013 akhir, awal
dia memulai membeli perlengkapan sablon seadanya sekitar Rp. 580.000,- , dengan
rincian, satu screen satu rakel 2 kg tinta 2 pewarna dan satu kaos polos, dan
satu obat apdruk, dengan bantuan sinar matahari, percobaan pertama pun
dilakukan, dan gagal. Film tidak bisa keluar, dilanjut lagi percobaan
berikutnya, dan akhirnya film pun ada hasilnya, walaupun masih berantakan,
seminggu setelah belajar dengan sisa-sisa perlengkapan belajar, dia mulai
belajar mencari orderan, orderan pertama dari anak smp, dengan total 9 buah,
dan dia berhasil menyelesaikannya dengan cepat, selama 14 hari. Setelah itu
order pun selalu ada meskipun dengan jumlah yang tidak seberapa, namun hal itu
merupakan pelajaran yang sangat berharga.
Awal tahun 2014, dia
mulai membuat dan menjual baju dari teman ke teman, setelah melihat respon yang
lumayan bagus, dengan memberanikan diri dengan mencetak label #dieartseven tersebut, dari sisa uang
bulanan, dan setelah label berhasil dicetak, dan mulai produksi, lalu
dipasarkan di media sosial, orderan pertama pun memulai dari luar daerah itu
dari aceh, lalu disusul dari semarang, dan kota-kota lain berikutnya. Saat itu
dia bisa meng-endorse band-band lokal untuk sekalian promo, dan hingga sampai
saat ini.
3.1.2
Visi dan
Misi
3.1.2.1
Visi
1)
Menjadikan clothing brand yang banyak
dikenal orang banyak.
2) Menjadikan
pioneer atau panutan bagi clothing brand lainnya.
3.1.2.1
Misi
1.
Menjadikan clothing brand skala global.
2.
Menjadikan clothing brand dengan
mengharumkan Bangsa Indonesia.
3.1.3
Struktur
Organisasi
Gambar
3.1
Struktur
Organisasi PT. CWD Costum Design
3.1.4
Tugas
dan Wewenang
3.1.4.1
Tugas
Adapun
pembagian tugas dan tanggung jawab pada organisasi diatas yaitu sebagai
berikut:
1. President
Director
a. Mengkoordinasikan
dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian
dan kesekretariatan.
b. Bertanggung
jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
c. Merencanakan
dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan
perusahaan.
d.
Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam
hubungannya dengan dunia luar
2. Production
Manager
a. Memanagement
project.
b. Secedule
produksi.
c. Training
/ pelatihan / upgrade skill
3. Senior
Supervisor
a. Membuat
laporan kerja.
b. Memberikan
input/laporan ke manager
c. Mengatur
rule/arus produksi.
d. Pemilihan
bahan baku / material.
e. Mengatur
Quality Control / kualitas barang
4. Operator
a. Melaksanakan
instruksi dari Senior ataupun Junior Supervisor.
b. Membuat
produk yang sesuai standar.
c. Bertanggung
jawab terhadap hasil produksi.
d. Mengecek
kualitas produksi / hasil produksi.
3.1.4.2
Wewenang
Wewenang dari setiap jabatan dalam
organisasi diatas yaitu sebagai berikut:
1. Director
President
a. Memutuskan
dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
b. Mengangkat
dan memberhentikan karyawan perusahaan.
2. Production
Manager
a. Memberikan
penilaian dan arahan terhadap bawahannya.
b. Membuat
inovasi dalam proses produksi.
c. Melakukan
koordinasi antar departement yang dipimpinnya.
3. Senior
Supervisor
a.
Memberikan usulan promosi jabatan
bawahannya kepada atasan.
b.
Memberikan penghargaan dan hukuman
kepada bawahan.
c.
Menegur dan menasehati bawahan.
d.
Mengawasi kinerja bawahan.
4. Operator
a. Berhak
memutuskan kualitas barang yang diproduksi.
b. Dapat
mengusulkan inovasi atau ide sebagai improvement di line kepada atasan
langsung.
c. Mengecheck
kualitas dan keutuhan barang yang diproduksi.
3.2
Prosedur
Yang Berjalan
Berikut ini adalah gambaran dokumentasi dari sistem
yang sedang berjalan pada produksi CWD Costum Design dengan menggunakan
beberapa cara yaitu : Diagram Use Case,
Diagram Activity, dan Diagram Sequence.
3.2.1
Analisis
Dokumen
Analisis dokumen
merupakan penjelasan mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem
produksi pada PT. CWD Costum Design Karawang, diantaranya :
1. Dokumen
Data Barang
Deskripsi : Merupakan
data bahan baku yang akan dipakai.
Sumber : Operator
Isi Dokumen : kode_barang,
nama_barang, jenis, stok, tanggal.
2. Dokumen
Laporan Produksi
Deskripsi : Dokumen
yang digunakan untuk mengetahui jumlah pemakaian bahan baku.
Sumber : Operator
Isi Dokumen :
no_produksi, nama_barang, nama konsumen, jumlah_pesanan, jenis_pakaian,
tgl_produksi.
3. Dokumen
Persediaan Bahan Baku
Deskripsi : Merupakan bukti sisa pemakaian bahan baku.
Sumber : Admin
Struktur : kode_barang,
nama_barang, stok_awal, stok_akhir, jumlah_pemakaian, tgl_produksi.
3.2.2
Analisis
Prosedur Yang Sedang Berjalan
Analisis
prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas-aktifitas
yang terjadi dalam system informasi yang ada dan sedang berjalan di PT. CWD
Costum Design Karawang.
3.2.2.1
Diagram
Use Case yang Berjalan
Gambar.
3.2
Diagram Use Case Yang Sedang Berjalan
3.2.2.2
Diagram
Activity yang Berjalan
Gambar. 3.3
Diagram
Activity Yang
Sedang Berjalan
3.2.2.3
Diagram
Sequence yang Berjalan
Gambar.
3.4
Diagram Sequence Admin Yang Sedang Berjalan
Gambar.
3.5
Diagram Sequence Operator Yang Sedang Berjalan
3.3
Permasalahan
Yang Dihadapi
Adapun
permasalahan yang dihadapi yaitu:
1. Dokumen
– dokumen yang belum tertata rapih.
2. Ketersediaan
bahan baku masih dilakukan secara buku catatan.
3. Schedule
yang terlalu mendesak / tidak terencana.
4. Semakin
melemahnya pengawasan bahan baku yang dipakai.
3.4
Alternatif
Pemecahan Masalah
Dari permasalahan yang timbul diatas, maka
perusahaan membutuhkan suatu sistem informasi produksi pakaian yang terkomputerisasi
yang diharapkan dapat membantu kinerja pada bahan baku / raw material dan hasil
produksi kearah yang lebih baik serta dapat menghemat tenaga juga waktu
dibandingkan dengan system berjalan. Sistem informasi yang disebut diatas
meliputi hal – hal dibawah ini, antara lain sebagai berikut :
1. Sistem
informasi produksi pakaian yang dilengkapi dengan fasilitas database yang
terkomputerisasi bagi admin yang berhak saja seperti administrator, dan user
yang akan menggunakan bahan baku.
2. Sistem
dapat memudahkan proses entry atau input data.
3. Sistem
dapat mengorganisasikan data – data dengan baik.
4. Sistem
informasi produksi pakaian dapat menghitung pemakaian bahan baku yang akan
dikenakan setiap produksi sesuai dengan pesanan user.
5. Sistem
dapat menghasilkan laporan pemakaian / pengelolahan bahan baku, laporan
ketersediaan barang serta laporan hasil produksi.
0 comments:
Post a Comment