Internet
sbg Sarana Komunikasi Mahasiswa
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan
teknologi internet juga semakin maju. ‘Internet’ adalah jaringan komputer
yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan
komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat
jenis komputer itu sendiri. Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah
dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan
jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web
mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam
topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang
positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat
untuk penelitiaan.
Quarterman dan Mitchell
membagi kegunaan internet dalam empat kategori, yaitu:
- Internet sebagai media komunikasi,
merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap
pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh
dunia.
- Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp
dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna
internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan
murah.
- Media untuk mencari informasi atau data,
perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber
informasi yang penting dan akurat.
- Fungsi
komunitas, internet membentuk masyarakat
baru yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia.
Dalam komunitas ini pengguna internet dapat berkomunikasi, mencari
informasi, berbelanja, melakukan transaksi bisnis, dan sebagainya.
Karena sifat internet yang mirip dengan dunia kita sehari-hari, maka
internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual world
(dunia maya).
Oleh karena itu,
pastilah kita ingin mengetahui fungsi internet serta fasilitas apa, di
mana, bagaimana, mengapa, kepada dan dari siapa mahasiswa tersebut menggunakan
internet untuk berkomunikasi.
Pada umumnya, para
pengguna internet menggunakan internet yang tersedia di warung-warung internet
atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘warnet’. Hal ini karena biayanya
lebih murah dibandingkan dengan menggunakan internet pribadi.
Perlu diketahui bahwa
mahasiswa belum bekerja, dan masih bergantung dari dana yang diberikan oleh
orang tua mereka. Keadaan ini merupakan salah satu penyebab dimana mereka
akan menggunakan komputer yang terhubung dengan internet. Pada umumnya, biaya
menggunakan internet adalah sebesar tiga ribu lima ratus rupiah per jam.
Tentu saja, biaya ini relatif mahal karena mahasiswa yang masih banyak
tergantung dari dana yang diberikan orang tua perhari atau per mingu atau per
bulan. Maka, komunikasi para mahasiswa lewat internet menjadi terbatas
oleh biaya.
Situs
Web
World Wide Web yang sering disingkat www merupakan fasilitas
internet yang paling banyak digunakan saat ini di samping email. Situs
web adalah informasi yang dapat diakses oleh seluruh pengguna internet dari
seluruh dunia dengan menggunakan program yang disebut Web Browser
misalnya Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer.
Informasi yang ditempatkan dalam situs web itu dapat berupa tulisan, gambar,
animasi, suara, dan video klip.
Sebagai sarana
komunikasi , Sistus web tersebut berguna untuk mencari data, berita, mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan baru, dan lain lain. Misalnya, melalui
pengamatan banyak mahasiswa mengunjungi web situs seperti friendster, detik,
satuwanita, yahoo, CNN, Kompas dan sebagainya. Selain itu, mahasiswa bisa
mempunyai situs web sendiri untuk menyebarluaskan ide-ide dan pendapat mereka
sendiri kepada seluruh dunia.
Walaupun ada banyak
manfaat situs web, juga ada banyak masalah. Masalah yang paling besar
adalah bahwa informasi yang disebarkan di internet tidak selalu benar.
Hal ini terjadi karena situs web tidak harus memberikan informasi yang benar
dan akurat, dan tidak ada tanggung jawab atas kebenaran informasi yang
disebarluaskan. Masalah yang kedua adalah pornografi yang merupakan
dampak negatif. Namun, pornografi itu tidak harus dicari dengan sengaja,
bisa saja mendapatkan pornografi dengan pencarian data dan file musik mp3.
Dari pengamatan yang mendalam, tiga puluh tiga persen dengan sengaja mencari
pornografi di www, dan bukan hanya laki-laki tetapi juga perempuan.
Walaupun demikian, kebanyakan adalah mahasiswa yang dengan sengaja mencari
pornografi. Sedangkan, yang tidak dengan sengaja mendapatkan pornografi
sebanyak lima puluh sembilan persen.
Sering kali, orang ingin
mengetahui dari mana asalnya pornografi itu. Biasanya, pornografi yang
dicari mahasiswa adalah pornografi Barat, yaitu pornografi yang memuat tentang
orang Amerika Serikat, Belanda, Perancis atau negara Barat lain. Namun,
semakin lama semakin banyak pornografi
<ST1:COUNTRY-REGIoN>Indonesia</ST1:COUNTRY-REGIoN> sudah tersedia
melalui internet, dan kadang-kadang pornografi itu melibatkan mahasiswa
<ST1:COUNTRY-REGIoN>Indonesia</ST1:COUNTRY-REGIoN>. Baru-baru
ini, di internet, ada artikel tentang dua mahasiswa Bandung yang merekam adegan
intim dengan kamera video. Tidak disangka, hasil rekaman ini beredar bak
VCD porno komersial. Belakangan, file image dan klip yang heboh ini mulai
bergentayangan di internet.
Jadi, sisi negatif dari www
adalah pornografi yang dengan mudah dilihat dan hal ini memberikan dampak yang
buruk bagi generasi muda
<ST1:COUNTRY-REGIoN>Indonesia</ST1:COUNTRY-REGIoN>.
Email
Tujuan mahasiswa dalam
menggunakan fasilitas internet bermacam-macam. Banyak mahasiswa
menggunakan internet untuk penelitian, atau mencari berita asing, tetapi yang
paling populer adalah email. Email itu adalah surat menyurat secara
elektronik di mana pesan yang dikirimkan akan sampai dalam waktu singkat.
Pesan email tidak hanya berupa tulisan tetapi dapat disertai dengan file
gambar, suara, animasi, dan lain lain. Selain itu, email dapat dikirimkan
kepada ratusan orang hanya dalam satu kali pengiriman. Makanya, email ini
menjadi penting untuk komunikasi dalam zaman modern ini, dan terutama bagi para
mahasiswa.
Dalam pengamatan
rata-rata mahasiswa yang pernah menggunakan internet mempunyai alamat email
sendiri. Alamat email mahasiswa itu semuanya bebas biaya seperti yahoomail
atau hotmail yang terkenal. Mereka lebih menyukai yahoomail
atau hotmail karena iklan-iklan situs web itu berhasil mempengaruhi
mereka dan provider email itu sangat terkenal tidak hanya di
<ST1:COUNTRY-REGIoN>Indonesia</ST1:COUNTRY-REGIoN>, tetapi juga di
seluruh dunia.
Tentu saja, email yang
diterima tetapi tidak diharapkan bukan hanya SPAM. Virus komputer juga
sering diterima lewat email, dan topiknya juga tidak jelas. Sayangnya,
belum ada cara untuk menghentikan SPAM dan virus komputer tersebut.
Banyak perusahaan email gratis mempunyai ‘SPAM filter’ yang menghentikan
penerimaan SPAM tetapi filter ini biasanya tidak efektif. Mungkin
di masa depan seseorang akan membuat fiter yang efektif tetapi saat ini
SPAM dan virus tetap menjadi masalah besar. Namun demikian, manfaat email
masih melebihi dampak negatifnya. Bagi mahasiswa TSM, email masih
merupakan sarana komunikasi yang tercepat dan tercanggih untuk berkomunikasi
dengan teman dan keluarga. Email sudah menjadi pengganti yang baik dari
surat biasa (atau dalam ‘bahasa internet’, snail mail) karena email
tersebut diterima pada saat dan waktu yang sama dan tidak bisa dibaca oleh
orang lain.
Chatting
Internet Relay Chat atau IRC atau sering disebut dengan chat
atau chatting adalah forum diskusi online para pengguna internet dengan
menggunakan tulisan sebagai alat untuk berdiskusi. IRC ini menyediakan
suatu cara untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang di seluruh
dunia, dan tentu saja, antara mahasiswa. IRC terdiri dari bermacam-macam
jaringan server IRC (mesin-mesin untuk menghubungkan pemakai dengan
IRC). Para pengguna memiliki suatu program (yang disebut ‘client’)
untuk menghubungkan mereka dengan suatu server dari salah satu jaringan IRC
tersebut. Server-server ini yang akan mengirimkan informasi dari satu server
dan ke server yang lain dalam jaringan yang sama. Saat ini
terdapat ribuan grup chatting dalam berbagai bahasa dan topik.
Dari pengamatan hampir
seluruhnya mahasiswa yang sering menggunakan internet juga pernah chatting.
Program yang sering digunakan untuk chatting ini adalah mIRC atau Yahoo
Messenger.
Didalam chatting ini
tidak jarang dari mereka melanjutkan hubungannya dari sekedar ngobrol di
internet menjadi sebuah pertemuan langsung atau disebut kopdar (Kopi
Darat). Bahkan ada juga yang akhirnya menjalin hubungan kekasih setelah mereka
sering mengobrol di internet dan kemudian saling bertemu.
brb
|
be right back
|
segera kembai
|
bbl
|
be back later
|
nanti akan kembali
|
np
|
no problem
|
tidak apa-apa
|
lol
|
laughing out loud
|
tertawa terbahak-bahak
|
asl?
|
age, sex, location?
|
Berapa umurmu?
Peremupuan/laki-laki? Dari mana?
|
Hlo mh
|
|
hallo #mahasiswa
|
Join dong
|
|
Masuklah!
|
u kul/ker?
|
|
Kamu kuliah atau
kerja?
|
ce
|
|
cewek
|
co
|
|
Cowok
|
Tiga atau Lima tahun
yang lalu, penggunaan telepon genggam sudah semakin popular di Indonesia,
terutama di antara generasi mudah pada umumnya, dan mahasiswa TSM pada
khususnya. Dengan menggunakan fasilitas Short Message Service
(SMS), bahasa yang digunakan berkembang sebagaimana layaknya ‘bahasa
internet’. Kata-kata yang digunakan dalam ber-SMS sering kali disingkat,
dan ejaannya tidak baik dan benar pada saat mengirim pesan kepada teman.
Memang, mahasiswa yang sering chatting melalui internet juga mempunyai telepon
genggam dan menggunakan ‘bahasa internet’ untuk SMSnya. Jadi, ‘bahasa
internet’ juga biasa digunakan untuk ber-SMS. Menurut pendapat saya,
penggunaan ‘bahasa internet’ atau ‘bahasa chatting’ itu semakin meluas
di masyarakat. Mungkin di masa depan, kita akan mengembangkan bahasa yang
baru dengan tata bahasa dan istilah-istilah baru.
INTERNET DI SD, SMP & SMA
Dalam buku ‘Education on the
Internet’, Jill H. Ellsworth, Sams Publishing ada topik ‘The Internet in
Elementary, Middle, and High School’, dimana dibahas manfaat apa saja yang bisa
dipetik dari Internet untuk tingkat sekolah SD, SMP dan SMA. Semua itu terjadi
di Amerika Serikat. Maka timbul pertanyaan bagaimana di negara lain? Berkat
elektronik mail, jawaban segera diperoleh. Inilah jawaban dari negara
Australia, Ly Fie (ly.fie.sugianto@eng.monash.edu.au) telah menanyakan kepada
beberapa anak. “Saya kenal beberapa anak yang bersekolah di sini dan setahu
saya, Internet facility masuk ke sekolah-sekolah di Australia belum lama.
Mungkin baru tahun lalu. Saya sendiri belum pernah mendengar mereka bercerita
tentang Internet stuff, tapi, mereka cukup familiar dengan e-mail, walaupun
fasilitas inipun masih terbatas. Tapi, seingat saya, ada seorang anak tingkat
high school yang mempunyai tugas untuk menyelidiki manfaat Internet dalam
pendidikan. Saya bisa menanyakan atau menyelidiki penerapan Internet di high
school.”
Beberapa hari kemudian datang lagi
E-mail dari Ly Fie (Australia). “Saya sudah berbincang dengan seorang anak
(berumur 12 tahun) yang bersekolah di Kilvington Baptist School. Saya sering
sekali mengikuti kegiatan-kegiatan dari sekolah ini. (* percaya atau tidak,
saya TERTARIK SEKALI dan SENANG SEKALI berada di lingkungan pendidikan, entah
itu tingkat sekolah ataupun university *) Sejauh ini, saya menghadiri annual
concert mereka, malam pentas, bazaar sekolah, ataupun study tour, seperti
nonton Macbeth (bareng sama anak berumur 11 & 12 yang mempelajari
English/English literature). Sekarang, ada 4 orang anak (saya kenal dari Sunday
School) yang bersekolah di sana. Saya tanya Sandra apakah Internet banyak
dipakai di Kilvington. Dia bilang, ya, mulai dari tahun ini. Dan justru,
anak-anak tingkat SD yang diajari dan dibimbing oleh guru-guru mereka. Tentu
saja, mereka senang sekali. Dan mereka juga diawasi, sebab ada bahan-bahan
Internet yg tidak patut dibaca oleh mereka. Mereka bahkan “surf” pada jam-jam
istirahat. Sandra dan teman-temannya (tingkat SMA) justru merasa iri, sebab
mereka tidak diajari langsung. Mereka dianggap sanggup untuk explore sendiri.
Dan, tidak banyak dari mereka yg mempergunakannya karena faktor waktu. (NB:
sekolah ini adalah sekolah putri. Saya rasa di sekolah khusus putra, para
pelajar lebih berantusias dalam mempergunakan fasilitas tsb. Bukan sexist,
tapi, saya lihat, dari teman-teman & anak-anak yang saya tutor, pelajar
putra memang lebih adventureous dalam hal ber-komputer. Saya bener ga pak?).
Yang dia ingat, stuff yang mereka bisa access termasuk: e-mail facility,
Internet & netscape (software utk meng access WWW). Apakah ini info yg
bapak ingin ketahui? Karena Sandra tidak banyak menggunakan Internet, saya akan
tanyakan seorang anak tingkat SD dari sekolah putra, tentang manfaat Internet
untuk dia & kawan-kawan sebayanya. Mungkin minggu depan baru saya bisa
e-mail balik ke bapak. Sekian dulu.”
Benar saja, minggu depannya Ly Fie
menulis sebagai berikut. “Pak, saya sudah tanya seorg anak berumur 7 tahun
di sekolah yang sangat baik (boys school; saya lupa namanya) dan ternyata, di
sekolah ini, Internet belum dipakai oleh mereka. Mereka hanya menggunakan
komputer sejauh word processing (word for windows) dll. Jadi, kesimpulan nya,
penggunaan Internet juga belum meluas di sini. (* walaupun sample space terlalu
sedikit untuk menarik kesimpulan *).”
Kalau di atas adalah jawaban dari
Australia, bagaimana jawaban dari negeri Belanda? Ini e-mail yang dikirimkan
oleh Dr. Ed van den Berg (edberg@nat.vu.nl). “Ternyata Internet hampir belum
dimanfaatkan di sekolah-sekolah di negeri Belanda. Hanya beberapa sekolah saja
yang terlibat dalam proyek kerja sama antara beberapa sekolah di Eropa.
Beberapa sekolah lain yang mengikuti semacam jaringan dengan modem-modem. Tentu
situasi ini akan berubah dalam tahun-tahun yang akan datang. Saya tahu mengenai
beberapa proyek di AS dan mungkin juga di beberapa negara lain mengenai: (a)
Jaringan antara sekolah, siswa dapat berkomunikasi dengan siswa dari sekolah
lain ataupun sekolah di negara lain. Misalnya, siswa yang sedang belajar bahasa
Inggeris dapat berkomunikasi dengan siswa di negara lain dengan bahasa asing
ini. Dengan geografi, siswa dapat berkomunikasi juga. (b) Jaringan antar
sekolah dengan tujuan mengumpulkan data untuk penelitian, misalnya siswa
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pencemaran lingkungan, misalnya
siswa melakukan ukuran tertentu mengenai polusi udara dan air. Lalu semua data
digumpulkan di satu tempat. (c) Satu sekolah ataupun satu kelas atau satu siswa
saja mencari informasi di Internet mengenai topik tertentu, misalnya dalam
rangka bidang studi tertentu atau proyek siswa tertentu. Minggu lalu saya
mendapat informasi mengenai suatu proyek environmental studies. Tetapi kemungkinan
besar kurikulum (ini di AS) terlalu menyimpang dari kurikulum Indonesia. Salam,
Ed van den Berg.”
Kalau Australia dan Belanda saat ini
belum terlalu memanfaatkan Internet untuk tingkat SMA ke bawah, berarti kita
juga tidak perlu kuatir dengan teknologi Audio Visual khususnya Internet di
Indonesia karena kebetulan baru setahun berkembangnya. Tetapi tidak perlu
kuatir tidak berarti tidak waspada, karena perkembangan teknologi ini sangat
cepat.
KESIMPULAN
Dari pengamatan yang
mendalam ini, bisa diketahui bahwa semakin lama penggunaan internet semakin
penting sebagai sarana komunikasi mahasiswa . Fasilitas internet seperti
email, www dan YM/IRC sudah sangat popular di antara para mahasiswa,
baik sebagai sarana komunikasi maupun alat untuk mencari data untuk penelitian
lain juga sebagai alat untuk memperluas pergaulan dan perkenalan antar pengguna
internet. Selain itu, penggunaan internet telah menimbulkan adanya bahasa baru
yang dikenal sebagai ‘bahasa internet’. Memang, bahasa yang dipakai
dengan menggunakan internet tergantung pada siapa dan dengan siapa pengguna
internet berkomunikasi. Tetapi, walaupun ada banyak manfaat penggunaan
internet, juga ada dampak yang negatif bagi mahasiswa. Misalnya, pornografi dan
SPAM sudah menjadi masalah besar. Sampai saat ini belum ada cara yang
efektif untuk menghindar dari dampak negatif tersebut. Akan tetapi,
karena dampak yang positif juga banyak, maka mau tidak mau, suka tidak suka,
kita harus menggunakan internet sebagai sarana komunikasi yang tercepat dan
tercanggih untuk saat ini. Sebagai sarana komunikasi mahasiswa, saya
pasti bahwa di masa depan penggunaan internet akan menjadi lebih luas di
kampus, dan berkomunikasi lewat internet itu akan menjadi sepopular penggunaan
telpon.
Melihat dampak negatif dan positif
dari teknologi Audio Visual khususnya Internet di atas, dapat disimpulkan bahwa
bila dibandingkan dengan dampak negatif maka dampak positifnya adalah jauh
lebih banyak, jadi tidak mungkin kalau sampai dilarang di Inonesia. Hal ini
juga ditanyakan oleh majalah Infokomputer, Vol IX No. 7 Juli 1995 kepada
Direktur Jenderal Radio Televisi & Film Alex Leo Zulkarnain. Infokomputer
bertanya: “Apakah sebenarnya masyarakat Indonesia sudah perlu bergabung ke
Internet?”.. Alex Leo Z. menjawab: “Masalah bukan merasa perlu, tetapi
‘barang’ itu datang ke wilayah kita dan dalam pergaulan internasional kalau
kita tidak memanfaatkan itu kita akan rugi. Karena itu akan jalan terus. Kita
tidak bisa menghambat. Yang harus kita selesaikan sekarang adalah bagaimana kita
memanfaatkan Internet itu untuk kepentingan nasional. Tanggal 1 Juni 1995 dalam
Dewan Telekomunikasi sudah dibicarakan secara mendalam di bawah pimpinan Joop
Ave sendiri. Saya kebetulan anggota Dewan Telekomunikasi. Dan ada kesepakatan
kita akan bentuk satu tim pengamat dalam waktu singkat ini. Mereka nanti bisa
memberikan saran-saran kepada pemerintah tentang apa yang harus dan dapat kita
lakukan. Pada prinsipnya kita ingin supaya kita tidak hanya sebagai user
Internet. Kita ingin juga agar ada input kita dalam Internet dan itu akan kita
usahakan. Kalau menolak sama sekali (Internet) saya kita tidak bisa karena
kegunaan Internet itu sudah dibuat sedemikian rupa sehingga sangat
(terjangkau). Kalau dihitung uangnya mungkin tidak terlalu besar. Murah sekali!”.
Mengenai dampak positif dan
negatifnya, Alex Leo Z. menguraikan: “Saya kita semua langkah itu ada
positif dan negatifnya. Tidak bisa negatif semua, positif semua. Tetapi harus
kita bedakan, harus bisa kita filter mana yang positif dan negatif bagi kita. Kita
harus membuat daya tahan dan daya ketahanan nasional. Hanya itu satu-satunya
cara. Pada akhirnya tidak ada jalan lain kecuali memperkuat diri
masing-masing”.
Berdasarkan keterangan dari Alex Leo
Z. jelas bahwa Internet tidak akan dilarang hadir di Indonesia. Memang dampak
yang negatif untuk anak dan remaja sudah terlihat di Amerika Serikat sedangkan
negara-negara lain belum. Walaupun demikian karena mencegah selalu lebih baik,
maka ada baiknya masyarakat sudah disiapkan sejak dini dengan saran-saran berikut
ini.
SARAN-SARAN
Untuk mengatasi atau lebih tepat
mencegah dampak negatif terutama untuk anak-anak dan remaja buletin LEPISI Vo.
8 No. 10 Juli 1995 menyarankan sebagai berikut. Mencegah memang selalu lebih
baik, cepat atau lambat komunikasi Audio visual khususnya Internet akan berada
di depan mata kita. Lebih baik kita tahu lebih dahulu dari pada menyesal di
kemudian hari.
- Online block: banyak dari pelayanan komersil, seperti
American Online dan Prodigy mempunyai mekanisme untuk mengakses daerah
terlarang dan tidak tepat untuk anak-anak. Jika anda bergabung pada
pelayanan online, akrabkan dengannya dan gunakan dengan persetujuan.
Khusus di Indonesia, Radnet – salah satu provider yang ada di Indonesia
memang telah memblokir majalah-majalah porno yang terdapat di Internet
seperti Playboy dan Penthouse.
- Cheklist: yakinkan bahwa anak-anak dan remaja tahu mana
yang boleh dan tidak boleh. Jangan pernah berikan informasi pribadi kepada
orang asing. Jangan melakukan pertemuan face to face dengan user yang lain
tanpa persetujuan keluarga. Selalu ingat bahwa anonimitas (ketakbernamaan)
dari Net dapat membuat orang menyembunyikan umur dan identitasnya.
- Menunggu: tetaplah nongkrong ketika anak-anak sedang
melakukan sesuatu. Tanyakan favorit apa yang mereka lihat, biarkan mereka
mengajarkan pada Anda beberapa ‘stroke’net. Jika Anda concern pada
kegiatan anak pada online, cobalah berbicara pada mereka tentang hal
tersebut. Buatlah komputer menjadi kegiatan keluarga sehingga dapat
dinikmati dan didiskusikan bersama oleh seluruh keluarga.
- Lihatlah jam: Perhatikan berapa yang harus dibayar
ketika anak menghabiskan waktunya di online. Banyak tagihan untuk BBS atau
Online service. khususnya pada larut malam, mungkin merupakan indikasi
dari suatu masalah.
- Special Software: Pertimbangkan pembelian software
pembersih seperti Surfwatch, yang mana akan melindungi computer yang
meload dari salah satu tempat access pada Internet yang diketahui berisi
hal-hal sexual. Suatu usaha untuk mencari halaman Penthouse Web, sebagai
contoh,menghasilkan tulisan di layar “Block by Surfwatch”.
- Anda tidak sendiri: Persatuan orang tua dan guru di
sekolah atau kelompok lainnya yang concern terhadap masalah itu bersama-
sama akan membawa kita ke tempat dimana kita dapat bertukar pengalaman dan
mendapatkan support dari orang yang menghadapi masalah yang sama. Juga
katakan pada tetangga, karena upaya Anda akan sia-sia jika anak di
seberang rumah tanpa batas.
0 comments:
Post a Comment